SKPM dan SII : Mengukur Dampak Program melalui Pelatihan SROI untuk Mahasiwa

WhatsApp Image 2025-05-02 at 5.18.17 PM
Artikel

SKPM dan SII : Mengukur Dampak Program melalui Pelatihan SROI untuk Mahasiwa

Direktorat Kemahasiswaan IPB University melalui Sub Direktorat Pembinaan Karakter, Organisasi Kemahasiswaan dan Olahraga dan Kesenian menyelenggarakan program hibah softskill. Hibah Softskill IPB adalah program yang bertujuan untuk mengembangkan softskill mahasiswa IPB melalui berbagai kegiatan pelatihan dan pembinaan karakter yang diinisiasi oleh fakultas. Program ini berfokus pada pengembangan karakter positif mahasiswa, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.  Program ini diikuti seluruh komisi kemahasiswaan dari berbagai fakultas dan departemen yang ada di IPB University.

Dalam rangka pelaksanaan hibah softskill IPB University, Komisi Kemahasiswaan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) IPB University bekerjasama dengan Social Invesment Indonesia (SII) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Social Return on Investment (SROI) di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University. Kegiatan dijadwalkan dilaksanakan selama tiga hari 25 – 26 April dan 3 Mei 2025. Dengan agenda penyampaian materi pada hari pertama dan kedua, lalu sesi presentasi peserta untuk hari ketiga.

Hari Pertama, Jumat 25 April 2025

Hari pertama kegiatan Pelatihan SROI dilaksanakan pada 25 April 2025 di Ruang Sidang FEMA IPB University. Kegiatan dibuka sejak pukul 08.00 WIB dengan sambutan oleh Prof. Dr. Anna Fachtiya S.P., M.Si  selaku Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) IPB Univeristy. Prof Anna menyampaikan pentingnya mahasiswa mendapatkan materi secara lengkap langsung dari ahli dan praktisi meskipun secara teori sudah disampaikan di kelas perkuliahan. Setelah itu, kegiatan langsung diserahkan kepada tim dari Social Investment Indonesia (SII).

Selaku Pemateri, tim SII yang hadir dipimpin oleh Bapak Purnomo selaku Senior Advisor dan Pembicara Utama. Beliau ditemani oleh Bapak Jumadi Wuja selaku Product Innovation & Project Development Co-Team Leader, Dinda Fitri Nazlatun-nuha selaku Partnership Development Lead, Muhammad Hafidz selaku Digital Transformation Lead, Rizal Choirul Insani selaku Digital Strategist Lead dan Ibu Dwi Andharie R. selaku Associate Social Value Indonesia .

Materi diawali dengan penyampaian Pengantar Penilaian Dampak Program Investasi Sosial oleh Bapak Purnomo. Beliau mengajak peserta untuk memahami alasan pentingnya pengukuran dampak suatu program, konsep pengukuran dampak program dan beberapa metode pengukuran dampak program. Peserta diajak mendiskusikan beberapa konsep umum yang seringkali digunakapan dalam program seperti input, proses, output, outcome dan impact. Peserta juga dipaparkan pada beberapa metode pengukuran dampak yang familiar digunakan di Masyarakat salah satunya metoda yang dianggap paling diterima dan banyak digunakan yaitu Social Return on Investment (SROI).

Pak Purnomo melanjutkan materinya dengan pemaparan The Principal of Social Values atau delapan prinsip yang digunakan dalam SROI. Peserta diajak memahami urgensi dari delapan prinsip SROI dan elaborasi dari setiap prinsip yang digunakan. Sesi selanjutnya menjelaskan tentang tahap perhitungan SROI, Scope dan Stakeholders. Peserta diajak memahami bagaimana menentukan batas-cakupan (scope) dalam SROI. Lalu mengidentifikasi pemangku kepentingan (stakeholders) program dan perannya dalam program.

Terakhir Peserta dibagi kedalam kelompok untuk melakukan Outcomes Mapping dengan mengidentifikasi outcome/dampak atas keseluruhan aktivitas program dan pemangku kepentingan (stakeholders). Peserta juga diminta agar mampu mendeskripsikan outcome program.

Hari Kedua, Sabtu 26 April 2025

Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan sesi wrap-up materi hari pertama. Pada sesi ini, pemateri dari Social Investment Indonesia mengulas kembali poin-poin penting yang telah dibahas, khususnya konsep dasar dampak sosial, prinsip-prinsip SROI, serta identifikasi outcome dan stakeholder. Tujuan dari sesi ini adalah untuk memastikan seluruh peserta memiliki pemahaman yang kuat sebelum masuk ke materi teknis yang lebih mendalam.

Setelah sesi pembukaan, peserta langsung masuk ke materi Indikator Kuantitatif dan Kuantifikasi Materialitas. Pada sesi ini, peserta dibimbing untuk memahami pentingnya mengidentifikasi dan merumuskan indikator kuantitatif sebagai alat ukur kunci dalam penghitungan dampak. Peserta diajak untuk menyusun indikator yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART indicators) terkait dengan outcome program. Selain itu, peserta diperkenalkan pada konsep kuantifikasi outcome, yaitu proses mengukur hasil-hasil nyata dari sebuah aktivitas sosial secara numerik.

Selanjutnya, peserta mendalami metode pengujian materialitas dampak, yakni proses untuk menentukan dampak mana yang paling signifikan dan perlu dimasukkan dalam analisis SROI. Dalam sesi ini, dijelaskan bagaimana menguji seberapa besar, penting, dan berpengaruhnya suatu dampak terhadap pemangku kepentingan. Pendekatan terhadap pengukuran kejadian, jumlah kejadian, serta sumber data juga dibahas untuk memperkuat validitas hasil analisis.

Pelatihan dilanjutkan dengan topik Pendekatan Monetisasi (Financial Proxy). Peserta dikenalkan pada konsep financial proxy, yaitu metode untuk menerjemahkan dampak sosial yang bersifat kualitatif ke dalam nilai moneter. Hal ini penting untuk memungkinkan perbandingan nilai antara investasi yang dilakukan dan dampak yang dihasilkan. Para peserta dilatih memilih proxy yang kredibel dan sesuai dengan konteks lokal, berdasarkan data pasar, studi literatur, atau konsultasi dengan para ahli.

Seusai istirahat, pelatihan dilanjutkan dengan materi lanjutan tentang monetisasi. Pada sesi ini, peserta mulai diajak untuk melakukan fiksasi dampak, yaitu proses menyesuaikan nilai dampak dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti deadweight (apa yang akan terjadi tanpa intervensi program), attribution (seberapa besar kontribusi program terhadap hasil), dan displacement (adakah hasil yang hanya menggantikan kegiatan lain).

Tahap berikutnya adalah menghitung present value dari dampak sosial, menggunakan pendekatan discount rate untuk mengkalkulasi nilai kini dari manfaat-manfaat yang terjadi di masa depan. Peserta kemudian mempraktikkan penghitungan nilai akhir SROI, yaitu rasio antara total nilai manfaat bersih sosial terhadap total investasi yang dilakukan. Materi hari kedua ini menjadi pondasi penting sebelum peserta mempresentasikan hasil simulasi analisis mereka pada sesi hari ketiga.