Kuliah Umum Mata Kuliah Gender dan Pembangunan di IPB University: Lies Marcoes Bahas Sensitivitas Gender dalam Penelitian dan Bekerja Bersama Masyarakat

WhatsApp Image 2024-10-01 at 9.30.42 AM
Berita

Kuliah Umum Mata Kuliah Gender dan Pembangunan di IPB University: Lies Marcoes Bahas Sensitivitas Gender dalam Penelitian dan Bekerja Bersama Masyarakat

Bogor, 25 September 2024 – Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) IPB University menggelar kuliah umum dengan topik “Berpikir Sensitif Gender dalam Penelitian dan Bekerja Bersama Masyarakat.” Acara ini menghadirkan Lies Marcoes, M.A., seorang aktivis dan peneliti yang dikenal atas kiprahnya dalam isu-isu gender dan radikalisme di Indonesia. Kuliah yang berlangsung di Auditorium CCR IPB University ini diikuti oleh mahasiswa program studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.

Lies Marcoes, M.A. membuka kuliah dengan cara interaktif. Ia mengajak mahasiswa dan mahasiswi di depan kelas untuk melakukan gerak melangkah maju atau mundur sebagai simbol asal daerah dan hal-hal tertentu yg dialami. Permainan ini menjadi ilustrasi adanya perbedaan akses terhadap fasilitas/program pembangunan yang dialami individu berdasarkan jenis kelamin dan tempat tinggal mereka. Lies Marcoes berhasil memicu diskusi di kalangan mahasiwa/i tentang ketimpangan gender dalam konteks pembangunan.

“Kesetaraan gender dalam pembangunan dipengaruhi oleh ragam faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, oleh karena itu penting bagi kita untuk memahami perspektif gender dalam setiap analisis pembangunan,” ujar Lies Marcoes di hadapan para mahasiswa.

Kuliah berlangsung interaktif, mengundang antusiasme mahasiswa dalam memahami isu-isu ketimpangan gender. Lies Marcoes menggunakan berbagai media belajar untuk menjelaskan konsep-konsep penting, termasuk permainan menggunakan kertas berwarna pink dan biru untuk mengajak mahasiswa membangun pemahaman bersama tentang perbedaan konsep jenis kelamin dan konsep gender, serta stereotip yang sering kali melekat pada konsep tersebut.

Mahasiswa diajak untuk mempraktikkan dan menganalogikan materi yang dibahas sehingga lebih mudah dipahami. “Saya merasa cara penyampaiannya sangat menarik dan mudah dicerna. Aktivitas yang melibatkan kami secara langsung membantu memahami isu gender lebih mendalam,” ujar salah satu mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut.

Acara ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman mahasiswa tentang penerapan perspektif gender dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, ekonomi, dan hukum. “Penerapan perspektif gender sangat penting sebagai alat advokasi untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender, terutama dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan,” tutup Lies Marcoes.

Dengan pendekatan interaktif dan inspiratif dari Lies Marcoes, para mahasiswa kini memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya sensitivitas gender dalam penelitian dan bekerja bersama masyarakat. Kuliah ini menjadi bagian dari upaya SKPM IPB University dalam mengintegrasikan perspektif gender dalam pendidikan dan pembangunan di Indonesia.

 

Penulis: Siti Salwa Sta’Wanah
Editor: Nuraini W Prasodjo