Implikasi Integritas Akademis dari Efek Kecerdasan Budaya

Implikasi Integritas Akademis dari Efek Kecerdasan Budaya
Literasi digital seharusnya tidak hanya sebatas penggunaan teknologi, tetapi juga penting untuk memahami secara mendalam implikasi sosial dan budaya Generative Artificial Intelligence.
Dosen Program Studi Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM), Prof. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, menyampaikan tanggapan atas pemaparan narasumber Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, M.T. Webinar bertajuk Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi, diselenggarakan di Ruang Rabuan SKPM, Rabu, 5 Februari 2025.
Kusumawardani membahas integrasi Generative Artificial Intelligence (GAI) dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Ia menyoroti pentingnya memahami perkembangan pesat teknologi ini dan dampaknya yang signifikan terhadap dunia pendidikan tinggi. Prinsip kerja GAI mulai dari proses input data hingga menghasilkan konten yang relevan untuk berbagai kebutuhan akademik.
Diulas pula beragam jenis GAI yang tersedia, serta memberikan pertimbangan dalam memilih platform yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di perguruan tinggi. Contohnya, dalam pembuatan materi ajar, evaluasi pembelajaran, dan personalisasi pengalaman belajar bagi mahasiswa. Tak lupa, ditekankan risiko penggunaan teknologi ini, seperti potensi ketergantungan, pelanggaran etika akademik, serta pentingnya membangun literasi digital yang kuat bagi dosen dan mahasiswa.
Sebagai penanggap, Kolopaking menyadari tantangan adaptasi dosen terhadap teknologi baru ini. Penting literasi digital tidak hanya sebatas penggunaan teknologi, tetapi juga pemahaman mendalam mengenai implikasi sosial dan budaya GAI.
Digarisbawahi juga perlunya sivitas akademika menjaga integritas akademik di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, yang berpotensi menimbulkan disrupsi dalam dunia pendidikan. Tantangan utama bagi perguruan tinggi adalah bagaimana mengelola perubahan ini dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai akademik. Penting pula mengintegrasikan prinsip kecerdasan kontekstual (Contextual Intelligence) sebagai pendamping kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi.
Saat membuka acara webinar ini, Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi, menekankan pentingnya kesiapan dosen dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat, khususnya dalam konteks penggunaan Artificial Intelligence.
“Dosen harus mampu beradaptasi dengan kehadiran Artificial Intelligence untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dan menciptakan ekosistem pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ujarnya. Diharapkan para dosen semakin siap mengintegrasikan teknologi GAI dalam praktik pembelajaran, sekaligus tetap menjaga nilai-nilai akademik.
Reporter: Elsa Destriapani
Editor: Ivanovich Agusta