Konsep pengembangan ekonomi lokal atau biasa disebut PEL mulai berkembang pada masa revolusi industri 3.0. Pemahaman terhadap definisi PEL sangatlah beragam. Rahma (2012) dalam bukunya yang berjudul “Acuan Penerapan Pengembangan Ekonomi Lokal untuk Kota dan Kabupaten” mendefinisikan PEL dengan dua kata kunci, yaitu kerjasama antar semua komponen dan pemanfaatan sumber daya secara optimal.

Menurut Helmsing (2001) PEL merupakan proses kemitraan yang terjalin antara pemerintah daerah dengan kelompok usaha masyarakat dan dunia bisnis untuk bersama-sama mengelola sumber daya yang tersedia. Proses tersebut dijalankan untuk mencapai tujuan berupa terciptanya lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pengertian ini menekankan pada kontrol lokal, penggunaan postensi sumber daya manuisa, kelembagaan, dan sumber daya fisik. Sedangkan Bartik (2003) melihat PEL sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan kapasitas ekonomi lokal untuk menciptakan kesejahteraan penduduk lokal.