Detail Artikel Mahasiswa

  • home
  • Detail Artikel Mahasiswa

Weekly Updates on KPM present - 23 April 2024

 

Kiat Ragam Tradisi Nusantara Demi Hari Raya Penuh Makna

Beberapa waktu lalu, umat muslim diseluruh dunia tak terkecuali Indonesia merayakan hari kemenangan yakni lebaran. Lebaran menjadi hari raya yang ditunggu-tunggu karena momen ini menjadi kesempatan bagi orang-orang berkumpul bersama keluarga. Lebaran memiliki keistimewaan, bahkan setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam memeriahkan hari kemenangan ini. Keistimewaan ciri khas dapat dilihat dari tradisi-tradisi di berbagai wilayah di Indonesia seperti, tradisi Grebeg Syawal di Yogyakarta, Perang Topat di Lombok, dan masih banyak ciri khas lainnya yang tentunya menarik untuk dibahas.

 

1. Tradisi Meugang

Tradisi Meugang berasal dari Aceh yang sudah dilakukan turun temurun sejak zaman kesultanan Aceh. Kegiatan Meugang ini dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam setahun salah satunya ketika Idul Fitri. Tradisi ini berupa memasak daging dan dinikmati bersama maka dari itu ketika hari meugang warga setempat cenderung saling berbagi yang mana pelaksanaannya dilakukan antara sehari atau dua hari.

2. Tradisi Ngejot

Ngejot merupakan tradisi berkirim makanan umat hindu dan islam di Bali yang mana bertujuan untuk saling membantu. Upaya tersebut dilakukan baik diminta (ngidih tulung) atau tidak diminta (mesuaka). Tradisi ini dilaksanakan ketika melakukan sebuah perayaan dimana mereka akan berbagi makanan ke tetangga maupun saudara. Seperti ketika ramadhan, penghormatan umat hindu kepada umat islam melalui ngejot makanan berbuka, yaitu ketupat, es engkud (air kelapa muda), dan lainnya.

 

3. Tradisi Berbalas Kunjung

Tradisi Berbalas Kunjung dapat diartikan kembali berkumpul dan bersatu. Rangkaian tradisi ini diawali dengan kegiatan saling berkunjung antar rumah warga, yang mana lebaran terlaksana satu bulan lamanya. Bahkan terdapat istilah menarik di Lebaran Pontianak, “Lebaran belum selesai sebelum kue habis”. Selain itu, rangkaian kegiatan selanjutnya adalah sungkeman sebagai permohonan maaf, mendengarkan tausiah oleh tuan rumah, menikmati berbagai hidangan lebaran, serta kegiatan yang paling dinantikan, yaitu pemberian salam tempel. 

 

4. Tradisi Perang Topat

Perang topat atau perang ketupat merupakan tradisi lebaran di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang melambangkan bentuk kerukunan antar umat beragama Hindu dan Islam yang tinggal di Lombok. Perang topat ini bertujuan untuk mendapat keberkahan hidup dari Tuhan. Tradisi ini dilakukan dengan saling melempar ketupat dan setelah berperang, ketupat tersebut akan diperebutkan kembali, di bawa ke rumah masing-masing untuk dijadikan pupuk tanaman yang dipercaya dapat membawa kesuburan serta kelimpahan saat masa panen. Tradisi ini menggambarkan  keharmonisan, keterikatan, dan perdamaian antar umat beragama. 

 

5. Tradisi Grebeg Syawal

Grebeg merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan masyarakat Keraton Yogyakarta. Tradisi ini memperingati hari besar umat islam dan bentuk syukur atas keberkahan. Hal unik di tradisi ini, yaitu warga menyiapkan gunungan yang dibentuk dari hasil bumi. Hasil bumi yang dimaksud seperti, sayur-sayuran, buah-buahan, dan hasil bumi lainnya yang dapat dihadirkan. Gunungan tersebut akan dibawa oleh abdi dalem. Pada saat membawa gunungan, abdi dalem mengenakan pakaian adat bermotif batik, mengenakan peci, dan abdi dalem akan berjalan membawa gunungan tanpa alas kaki. Selama gunungan dibawa oleh abdi dalem, masyarakat boleh mengambil hasil grebeg yang disajikan. Sudah menjadi sebuah kepercayaan warga setempat bahwa, orang yang mendapatkan bagian dari gunungan akan diberikan keberkahan.

 

Nah, ternyata banyak sekali macam-macam tradisi lebaran setiap daerah. Tradisi tersebut kebanyakan sudah dilakukan turun temurun, serta mengandung makna tersendiri bagi warga setempat. Tak heran, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, salah satunya dalam menyambut hari besar seperti hari raya Idul Fitri.  Adanya keberagaman tradisi ini tidak hanya memperkaya warisan budaya Indonesia, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, toleransi yang menyatukan masyarakat Indonesia.



Referensi

Putri AM, Amri A. 2018. Akulturasi dalam Tradisi Meugang (Studi Deskriptif pada Masyarakat Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh. J. Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsiyah. 3(1):763-775. [diunduh 2024 Apr 6]. Tersedia pada: https://jim.usk.ac.id/FISIP/article/view/6639 

Saihu, Mailana A. 2019. Teori Pendidikan Behavioristik Pembentukan Karakter Masyarakat Muslim dalam Tradisi Ngejot di Bali. J. Pendidikan Islam Ta’dibuna. 8(2):163-176. doi:10.32832/tadibuna.v8i2.2233. [diunduh 2024 Apr 6]. Tersedia pada: http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TADIBUNA/ 

Atikah N, Ridwan. 2023. Tradisi Berbalas Kunjong Hari Raya Lebaran Masyarakat Melayu Kelurahan Bangka Belitung Darat Kota Pontianak. Gudang J. Multidisiplin Ilmu. 1(3).

Jayadi S, Demartoto A, Kartono DT. 2018. Interaksi Sosial Umat Hindu dan Muslim dalam Upacara Keagamaan dan Tradisi Perang Topat di Lombok. J. Anal. Sosiol. 6(2).doi:10.20961/jas.v6i2.18466. [diunduh 2024 Apr 7]. Tersedia pada: https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/18466

Kemenparekraf. Tradisi Menyambut Lebaran yang Unik dan Bermakna di Indonesia. [diunduh 2024 Apr 7]. Tersedia pada: https://www.kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/tradisi-menyambut-lebaran-yang-unik-dan-bermakna-di-indonesia

Millah NH, Mafazah FA, Rahma NA, Sulti NR. 2022. Kepercayaan Masyarakat Terhadap Kebudayaan Grebeg dalam Tinjauan Pendidikan Islam. AR-RASYID J. Pendidik. Agama Islam. 2(2).doi:10.30596/arrasyid.v2i2.10455. [diunduh 2024 Apr 8]. Tersedia pada: http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/ARRASYID/article/view/10455

Rahmawati F. 8 Tradisi Lebaran di Berbagai Daerah di Indonesia, dari Lombok sampai Aceh. [diunduh 2024 Apr 7]. Tersedia pada: https://www.kompas.tv/cerita-ramadan/284819/8-tradisi-lebaran-di-berbagai-daerah-di-indonesia-dari-lombok-sampai-aceh