Detail Pengumuman

  • home
  • Detail Pengumuman

Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI)

Penyuluh Miliki Peran Strategis dalam Pembangunan

Profesi penyuluh memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Demikian disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof.  R. Nunung Nuryartono dalam Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI) yang digelar 13-15 September 2023 di Kampus IPB Baranang Siang.

"Penyuluh memiliki peran strategis dalam pembangunan. Bahkan beberapa program pembangunan menempatkan para penyuluh maupun pendamping sebagai kunci utamanya," ujar Prof. Nunung. 

Pendamping pembangunan, ujar Prof. Nunung, harus memiliki keahlian dan sertifikasi, sehingga tidak bisa asal-asalan dalam merekrut pendamping pembangunan. Prof. Nunung menjelaskan dalam waktu dekat, pemerintah akan mengintegrasikan penyuluh maupun pendamping yang ada di kementerian dan lembaga. "Pemerintah akan mengoordinasikan agar ada koordinasi dan sinergi, sehingga bisa mempercepat program pembangunan daerah. Data pada 2020, pendamping yang ada di Tanah Air mencapai 300.000 orang, yang terdiri atas penyuluh pertanian, kesehatan, pendamping desa, hingga pendamping program keluarga harapan. Jika disinergikan maka dampaknya akan luar biasa sekali. Program pembangunan dapat berjalan optimal," lanjut Prof. Nunung.

Ketua Umum PAPPI, Dr. Siti Amanah mengatakan, perlu adanya kolaborasi dan sinergi dalam menyukseskan program pembangunan melalui peran strategis penyuluhan sebagai ilmu dan pendekatan praktis dalam transformasi perilaku di era disrupsi. “Dalam hal ini pendamping dan support system di seluruh aras (kebijakan makro dan program taktis di tingkat lokal) sangat diperlukan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan PAPPI bekerjasama dengan perguruan tinggi dalam peningkatan kompetensi adalah sertifikasi kompetensi melalui program pendidikan dan pelatihan yang kontinyu bagi penyuluh,” papar Dr. Siti. Disamping, kata Dr.Siti, penyuluh sebagai bagian pendamping pembangunan harus memiliki adaptabilitas tetap relevan dan efektif dalam era disrupsi. Penyuluh harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk mencapai tujuan penyuluhan dengan lebih efisien. 

"Ke depan, peran pendamping pembangunan pun menjadi semakin penting. Pendamping pembangunan bekerja sama dengan penyuluh dalam mendampingi dan membimbing masyarakat dalam menghadapi perubahan yang cepat," kata Dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (Dept. SKPM Fema IPB) ini.

Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (Fema IPB), Dr. Sofyan Sjaf menyampaikan pendamping pembangunan perlu menguasai data, sehingga kegiatan pendampingan dapat tepat sasaran.

"Inilah pentingnya Data Presisi, IPB memiliki inovasi terkait ini yaitu Data Desa Presisi yang dapat dijadikan dasar dalam menyampaikan informasi terkait materi penyuluhan kondisi desa," lanjut Dr. Sofyan.

Kegiatan yang terselenggara berkat kerjasama PAPPI, APP-KPPMI dan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (Dept, SKPM Fema IPB) ini didukung juga oleh Kemenko PMK RI, Petrokimia Gresik, Pesona Khatulistiwa Nusantara, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk, Perum Bulog, Sayaga Wisata Bogor, Aqua-Danone, Indofood, RASSEA, Indonesia Forum for Rural Advisory Services (IFRAS) dan CARE IPB. (SKPM)

DSCF8531.JPG